5 Cara Mengatasi Jamur di Kasur

Anisha Saktian Putri16 Feb 2023, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Waktu tidur yang cukup merupakan kebutuhan mendasar bagi kesehatan tubuh. Sekitar sepertiga waktu hidup manusia dihabiskan dalam kondisi tidak sadar yang dikenal sebagai tidur. Ketika seseorang tidur, organ-organ tubuh secara alami akan bekerja memperbaharui kesehatan mental dan fisiknya.

Kondisi kurang tidur bisa menyebabkan meningkatnya risiko penyakit seperti depresi dan darah tinggi. Riset dari Kangbuk Samsung Medical Center terhadap 202.629 pekerja berusia 20-40 tahunan yang datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan pada 2014 menunjukkan di antara mereka yang tidur empat jam atau kurang per hari, prevalensi depresi adalah 9,1 persen, atau empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang tidur tujuh jam per hari.

Namun dari riset yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Manchester ditemukan bahwa masalah tidur tidak hanya penting untuk memperhatikan kualitasnya saja, melainkan kita juga harus peduli dengan kebersihan tempat tidur kita.

Tidur sembarangan terutama di tempat yang tidak bersih bisa menyebabkan penyakit dan gangguan kesehatan. Kondisi tempat tidur kita seperti kasur, bantal, atau bahkan sprei menjadi beberapa indikator yang perlu diperhatikan kebersihannya.

Satu masalah yang sering terjadi di kasur, bantal atau guling kita adalah munculnya jamur kasur. Jamur bisa hidup dan tumbuh di berbagai benda, salah satunya kasur. Hal ini disebabkan kasur menyediakan lingkungan yang hangat, gelap dan lembap. Kondisi seperti ini sangat disukai jamur untuk berkembang biak. 

Peneliti di Universitas Manchester yang dibiayai oleh Fungal Research Trust menemukan tingkat kontaminasi jamur di tempat tidur sangat tinggi. Temuan itu menunjukkan sebuah bantal bisa memiliki jutaan spora jamur. Angka ini diperoleh dari penelitian dengan sampel uji bantal bulu dan sintetis yang berumur 1,5 sampai 20 tahun.

Rata-rata sebuah bantal bisa mengandung 16 spesies jamur. Michael Taylor, dosen jurusan lingkungan dari Flinders University, menyebut bahwa beberapa jamur yang ada di bantal dan kasur kita aman dan tidak menyebabkan penyakit. Namun bagi yang memiliki riwayat alergi, munculnya jamur di kasur, bantal, atau guling mereka bisa menjadi masalah yang mengganggu kesehatan. Paparan terhadap jamur dapat membuat seseorang menghirup partikelnya, bisa itu spora atau miselium. Akibatnya paru-paru akan teriritasi dan memicu hipersensitivitas. Terbukti beberapa jenis jamur dapat menyebabkan asma atau memperburuk kondisi pernafasan pada mereka yang memiliki masalah tersebut. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kasur menjadi berjamur, di antaranya : 

• Kelembapan yang tinggi

Kasur terbuat dari material berpori. Jika tinggal di daerah yang memiliki kelembapan tinggi maka kelembapan tersebut akan meresap ke dalam lapisan kasur dan mengembun ke pori-pori busa. Kondisi seperti inilah yang akan membuat jamur mudah muncul di kasur. 

• Sirkulasi udara rendah Kasur harus memiliki sirkulasi udara yang bagus.

Tapi terkadang penempatan kasur yang salah membuat sirkulasi udara tidak dapat berfungsi secara optimal, misalkan kasur diletakkan di lantai, atau memakai sprei berbahan sintetik. Akibatnya jamur pun mudah berkembang biak. 

• Terkena tumpahan cairan 

Kalau kasur kita terkena tumpahan cairan maka cairan tersebut akan dengan cepat mencapai lapisan dalam kasur dan tertahan di sana. Kalau tidak segera dikeringkan dengan dijemur di bawah panas matahari atau divakum, maka kondisi ini akan memicu pertumbuhan spora jamur di kasur. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Tips Merawat Kasur Terhindar dari Jamur

kasur

Agar kasur bersih dan terhindar dari jamur dan bakteri lainnya,  bisa melakukan hal-hal di bawah ini : 

1. Lapisi kasur dengan sprei 

Selalu lapisi kasur dengan sprei agar kotoran tidak langsung menyerap ke dalam kasur, sehingga kasur menjadi lebih terjaga kebersihannya. Jangan lupa untuk rutin mengganti sprei minimal dua minggu sekali. 

2. Bersihkan kasur dengan vakum kasur secara rutin 

Usahakan untuk secara rutin membersihkan kasur dengan menggunakan penyedot debu yang daya sepongnya kuat agar kasur semakin terbebas dari jamur dan spora penyebab berkembangnya jamur. 

3. Segera cuci dan jemur kasur yang terkena cairan atau noda 

Ketika kasur terkena cairan noda, misalnya terkena tumpahan sirup, usahakan untuk langsung membilas atau membersihkan noda tersebut dan mengeringkannya agar kuman dan spora jamur tidak berkembang biak di kasur. 

4. Hindari kasur dari permukaan lembab 

Juga harus memperhatikan peletakan kasur, jangan sampai kasur tersebut menempel pada permukaan tembok yang lembap ataupun terletak di bawah atap yang bocor. Karena apabila kasur Anda sering terkena lembap atau sering basah, sudah pasti jamur dan kuman akan berkembang biak. 

5. Pilih kasur terbaik yang anti jamur 

Kondisi kasur berpengaruh besar terhadap ketahanan terhadap jamur dan bakteri. Memilih kasur dengan kualitas terbaik adalah solusi utama agar kasur bebas dari jamur dan mendapatkan kualitas tidur yang baik pula. 

Fajri, Head of Marketing PT. Royal Abadi Sejahtera, agar terhindar dari tungau, jamur dan bakteri lainnya, kasur Tote Bed dari PT. Royal Abadi Sejahtera menggunakan bahan baku busa yang sudah tersertifikasi Sanitized (anti jamur dan anti bakteri)

“Ini adalah teknologi dari Swiss dan Tote Bed menjadi kasur pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menggunakan teknologi ini sehingga terbebas dari jamur dan juga bakteri lainnya di kasur. Kami memberikan garansi layak pakai hingga 15 tahun, juga menggunakan pocket spring yang merupakan terobosan dalam ranah kasur pegas,” tuturnya.

Tag Terkait