Fimela.com, Jakarta Batuk merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak. Biasanya, batuk akan dialami anak kurang lebih selama satu sampai dua minggu. Namun tidak jarang batuk ini berlangsung lebih lama dan menyebabkan terganggunya masalah kesehatan lain.
Para ahli menyebutkan jika batuk merupakan refleks yang sehat dan penting untuk melindungi saluran udara di tenggorokan. Mengutip dari laman healthline.com, sebagian besar kasus batuk disebabkan oleh virus dan bisa sembuh dengan sendirinya karena sistem imun tubuh akan melawan virus tersebut. Batuk juga bisa disebabkan oleh beberapa hal lain selain virus. Berikut beberapa penyebab batuk yang sering terjadi.
Advertisement
Infeksi
Penyebab umum dari batuk yang pertama adalah infeksi. Infeksi menjadi hal yang menyebabkan seseorang batuk dan pilek bahkan masalah kesehatan yang terkait dengan saluran nafas lainnya. Batuk karena infeksi biasanya akan sembuh dengan sendiri melalui istirahat cukup. Ini juga berlaku untuk anak-anak.
Asma
Penyebab selanjutnya yakni risiko asma. Anak dengan risiko asma akan lebih sering dan lebih mudah batuk. Ini juga disertai dengan kesulitan bernafas atau nafas terasa berat dan terasa semakin parah saat malam hari atau saat cuaca dingin. Asma bisa diperparah dengan paparan polusi baik polusi udara, debu atau asap.
Advertisement
Asam Lambung
Tidak menutup kemungkinan anak juga mengalami asam lambung. Dan asam lambung ini membuat anak lebih mudah batuk. Ini biasanya disertai dengan perasaan tidak nyaman di dada, mulas, mual, muntah dan sensasi tidak nyaman di mulut.
Batuk Rejan
Penyebab dari batuk selanjutnya ada batuk rejan. Batuk rejan biasanya ditandai dengan nafas berat atau suara mengi di saluran nafas. Gejala dari batuk rejan antara lain bersin-bersin, pilek dan demam rendah. Untuk masalah batuk rejan, ini bisa terjadi selama berhari-hari meski anak telah memiliki istirahat cukup.
Advertisement
Alergi
Alergi juga bisa menyebabkan batuk. Alergi bisa ditandai dengan gejala bersin-bersin, mata merah, tenggorokan gatal, pilek dan ruam. Untuk risiko alergi, sebaiknya cari tahu pemicu alergi dan redakan alergi dengan konsumsi obat anti alergen atas rekomendasi dokter.
Itulah beberapa penyebab batuk yang sering terjadi pada anak. Semoga informasi ini bermanfaat dan lebih bijak dalam menjalani pola hidup sehari-hari termasuk saat kamu mencoba meredakan batuk yang kamu alami.
#WomenForWomen