Fimela.com, Jakarta Banyak macam-macam diet yang bisa dilakukan oleh sahabat Fimela, salah satunya diet Mediterania. Menurut Ahli Gizi, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, diet ini menjadi yang paling baik hingga menempati peringkat 1 dari 40 diet terbaik.
Terbukti selama enam tahun berturut-turut, diet Mediterania kembali dinobatkan oleh US News and World Report sebagai diet tersehat di dunia menurut para pakar.
"Diet medeterania yang paling baik," ujar dr. Juwalita saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
dr. Juwalita mengatakan diet mediterania ini mengutamakan mengonsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan. Untuk protein bisa didapatkan dari nabatai. Sedangkan lemak sehat bisa didapatkan dari minyak zaitun.
"Jadi diet ini lebih sedikit konsumsi daging, apalagi daging merah," ujarnya.
Minyak zaitun menyediakan lemak tak jenuh tunggal, yang menurunkan kadar kolesterol total dan lipoprotein densitas rendah atau kolesterol "jahat". Kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung lemak tak jenuh tunggal.
Ikan berlemak, seperti makarel, herring, sarden, tuna albacore, dan salmon, kaya akan asam lemak omega-3. Lemak tak jenuh ganda ini membantu melawan peradangan dalam tubuh.
Advertisement
Mencegah penyakit tidak menular
Asam lemak omega-3 yang disarankan diet ini juga membantu menurunkan trigliserida, mengurangi pembekuan darah, dan menurunkan risiko stroke dan gagal jantung.
dr. Juwalita menyapaikan jika diet ini dapat mengontrol kolesterol lebih baik, bisa mencegah penyakit tidak menular lainnya seperti diabetes hingga kanker.
"Gula darah bisa terkontrol dengan baik sampai risiko kanker juga menurun," paparnya.
Mendukung kadar gula darah yang sehat, diet Mediterania mendorong berbagai makanan padat nutrisi, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, dan lemak yang menyehatkan jantung.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa diet Mediterania bahkan dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke. Mengikuti pola makan ini juga dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan melindungi dari diabetes tipe 2.
Hal tersebut sesuai dengan ketertarikan pada diet dimulai pada 1950-an ketika diketahui bahwa penyakit jantung tidak umum terjadi di negara-negara Mediterania seperti di AS. Sejak saat itu, banyak penelitian telah memastikan bahwa diet Mediterania membantu mencegah penyakit jantung dan stroke