Sukses

Health

Dokter Gizi Paparkan Fakta Diet, Boleh Konsumsi Lemak Hingga Karbohidrat

Fimela.com, Jakarta Memiliki tubuh profesional memang didambakan setiap orang, bukan hanya perkara penampilan melainkan agar tubuh lebih sehat bebas dari penyakit. Diet menjadi salah satu cara menurunkan berat badan agar lebih ideal.

Jika sahabat Fimela berencana menurunkan berat badan dengan cara diet, sebaiknya harus berhati-hati. Sebab, banyak kabar salah yang berkembang di masyarakat menyoal diet. Misalnya saja, tidak boleh makan karbohidrat atau lemak, hingga menahan lapar.

Dokter Gizi, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK menjelaskan diet tidak melulu soal menurunkan berat badan, diet sendiri dilakukan lebih luas yaitu pengaturan pola makan.

"Jadi, lihat kembali tujuan untuk diet untuk apa. Lihat aman tidak untuk tubuh kita. Jangan sampai diet lebih membuat kita rentan terhadap penyakit dan membuat tubuh lemas," papar dr. Juwalita saat ditemui dalam acara Tokopedia, baru-baru ini.

Ia juga mengungkapkan fakta-fakta tentang diet agar sahabat Fimela tidak salah kaprah mengenaik diet. Berikut ulasannya.

Masih membutuhkan lemak

dr. Juwalita menyampaikan lemak tetap dibutuhkan seseorang meskipun saat diet agar nutrisi terpenuhi. Namun, pilihlah lemak baik untuk tubuh kita dan jangan konsumsi berlebihan.

"Saat diet tetap boleh untuk konsumsi lemak namun pilihlah lemak yang baik. Justru lemak kompenan penting untuk tubuh agar nutrisi terpenuhi," tambahnya

Asupan protein

Selain lemak, dr. Juwalita juga mengatakan protein juga dapat dikonsumsi. Tidak hanya protein hewani, melainkan bisa didapatkan dari kacang-kacangan seperti kedelai atau kacang hijau.

"Produk nabati bisa mencukupi kebutuhan protein tubuh sehari-hari," tambahnya.

Jangan hilangkan karbohidrat

Menurut dr. Juwita, masih banyak orang menjalankan diet keto. Padahal, dalam review diet ini sudah masuk keurutan enam sudah tidak direkomendasikan.

Karbohidrat tak hanya nasi, dr. Juwwalita mengatakan pilihlan jenis karbohidrat kompleks misalnya umbi-umbian atau pangan lokal lainnya, seperti singkong.

Contoh sumber pangan lokal yang bisa dimanfaatkan masyarakat adalah modified cassava flour (mocaf) bebas gluten.

Serat

dr. Juwalira menyampaikan jika serat tidak hanya didapatkan dari buah dan sayur. Melainkan bisa didapatkan dari protein nabati seperti kacang-kacanganv.

"Agar pola makan lebih seimbang, perhatikan asupan serat terutama dari sayur dan buah. Batasi gula, garam dan minyak, serta rajin memantau berat badan. Pastikan mengonsumsi makanan dalam kadar seimbang, yakni antara sumber energi, lauk pauk, sayuran dan buah,” tambah dr. Juwalita.

 

 

Loading