Fimela.com, Jakarta Apakah kamu sering mengalami haid yang datang lebih cepat daripada biasanya? Menurut Dr. Alyssa Dweck, dokter kandungan di New York yang dilansir melalui purewow.com, ada beberapa penyebab mengapa haid tidak teratur.
1. Hamil
Jika haid dimulai lebih cepat dari jadwal, ada kemungkinan kamu hamil. Haid di awal kehamilan cukup umum terjadi dan bisa disebabkan oleh implantasi embrio ke dalam lapisan rahim atau akibat peningkatan aliran darah dan fluktuasi hormonal yang terjadi setelah pembuahan, serta harus segera diperiksakan.
2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah suatu kondisi di mana ovarium menghasilkan lebih banyak androgen daripada yang seharusnya. Pada akhirnya menyebabkan ovulasi tidak teratur atau tidak sama sekali, dan siklus haid datang lebih awal atau terlambat.
Selain haid tidak teratur, gejala PCOS bisa berupa pendarahan berat atau ringan yang tidak normal, rambut tumbuh berlebih, penambahan berat badan, masalah jerawat dan kesuburan. Terlebih lagi, tidak jarang perempuan usia subur memiliki PCOS dan tidak mengetahuinya.
3. Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid di leher mengatur metabolisme dan dikendalikan oleh hormon yang berasal dari area otak yang sama yang mengatur haid. Akibatnya, gangguan tiroid seperti hipo dan hipertiroidisme bisa menyebabkan haid tidak teratur dan datang lebih awal.
Advertisement
4. COVID-19
Ada literatur yang menunjukkan bahwa vaksin COVID dan infeksi bisa mengubah aliran haid untuk sementara. Jika kamu baru saja divaksinasi atau terinfeksi COVID-19 dan haid muncul lebih awal, mungkin inilah alasannya.
5. Stres
Banyak faktor yang memengaruhi waktu haid, termasuk pola makan, gaya hidup, dan stres.
6. Kontrasepsi Hormonal
Haid dini dan pendarahan hebat biasanya dialami oleh perempuan yang baru mulai mengonsumsi pil KB atau baru saja menaruh IUD hormonal ke dalam rahimnya. Gejala ini biasanya hilang setelah tubuh perempuan telah menyesuaikan diri dengan kontrasepsi hormonal yang dimaksud.
7. Perimenopause
Menopause dimulai saat seorang perempuan teah melewati 12 bulan berturut-turut tanpa haid. Namun sebelumnya, ada fase perimenopause yang ditandai dengan tingkat hormon tidak stabil dan ovulasi, serta haid tidak teratur. Perlu dicatat bahwa perimenopause bisa berlangsung selama empat hingga delapan tahun atau mungkin lebih lama.