Kolaborasi Meta dengan LSM dan Kreator, Lindungi Anak dari Konten Pelecehan di Indonesia

Fimela Reporter15 Feb 2023, 12:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menghadirkan sejumlah hal yang ditawarkan oleh internet kepada penggunanya setiap hari. Media sosial menjadi salah satu bukti nyata majunya teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menghubungkan individu dengan individu lainnya, serta saling berbagi informasi.

Disamping banyaknya hal positif yang diberikan oleh media sosial, terdapat juga dampak negatif dari media sosial, salah satunya yaitu konten pelecehan seksual online. Dilansir dari NYtimes.com, media sosial sering dimanfaatkan oleh predator online untuk memproduksi sekaligus membagikan materi ilegal seperti gambar-gambar atau video mengerikan tentang anak berusia 3 - 4 tahun dilecehkan secara seksual dan beberapa kasus lainnya disiksa.

Melihat beredarnya konten negatif tersebut, Meta meningkatkan pengawasan terhadap platfrom mereka. Bertepatan dengan Hari Internet Aman Sedunia 2023, Meta mengumumkan kampanye terbarunya yakni Help Protect Children Don’t Share, Don’t Comment, & Report. Kampanye ini bertujuan untuk melindungi anak-anak sekaligus mengedukasi masyarakat Indonesia tentang bahaya yang muncul apabila seseorang membagikan gambar atau video pelecehan seksual terhadap anak yang beredar di media sosial serta bagaimana masyarakat harus melaporkan konten semacam ini ke penegak hukum dan Facebook.

2 dari 3 halaman

Meta menyikap serius persoalan hak perlindungan anak

Ilustrasi anak kecil (unsplash.com/Vitolda Klein)

Dilansir dari Arabnews.com, untuk mencegah dan memberantas eksploitasi pelecehan anak online maka dibutuhkannya pendekatan lintas industri. Berdasarkan analisis tersebut, Meta mengembangkan kampanye bersama dengan mitra keselamatan anak untuk membantu meminimalisir konten negatif tersebar.

Di Indonesia, Meta berhasil melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga sosial masyarakat seperti ECPAT Indonesia Sejiwa,dan NXG untuk bersama-sama mendukung kampanye ini dan mendorong siapa pun yang melihat konten pelecehan seksual terhadap anak dapat segera melaporkan ke pihak Facebook. 

“Keamanan online anak muda adalah prioritas utama bagi Meta. Kami telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mencegah eksploitasi online terhadap anak-anak. Kami pun bangga dapat mengumumkan kampanye yang didukung oleh penelitian mengenai perilaku (behavioral research) untuk mengedukasi masyarakat luas tentang bahaya yang disebabkan oleh konten pelecehan seksual terhadap anak, serta dampak saat membagikannya pada orang lain walaupun dilakukan tanpa niat jahat. Kami berharap melalui edukasi ini, setiap orang akan berpikir dua kali sebelum membagikan ulang jenis konten sensitif tersebut dan berani untuk melaporkannya demi melindungi anak yang terlibat,” kata Antigone Davis, Global Head of Safety Meta.

3 dari 3 halaman

Partisipasi masyarakat sangat berarti untuk mendukung kampanye ini

Ilustrasi ponsel dan aplikasi kesehatan. (Sumber foto: Pexels.com)

SEJIWA dan ECPAT juga mendukung kampanye tersebut. Menurut mereka, penyebaran konten negatif tersebut bisa membuat anak-anak justru menjadi korban dan menimbulkan trauma yang panjang. Dengan demikian, mendukung kampanye Meta dapat efektif untuk melawan maraknya konten-konten kekerasan seksual pada anak di media sosial.

"Hari ini, dunia memperingati “Safer Internet Day” dan hari ini juga kita diingatkan agar lebih peduli pada keamanan anak di ranah online. SEJIWA mendukung kampanye Meta melawan maraknya konten-konten kekerasan seksual pada anak di media sosial. Konten-konten seperti ini seringkali dibagikan kepada orang-orang terdekat agar mereka lebih melindungi anak-anaknya. Namun,tindakan seperti ini juga dapat sangat merugikan anak yang nantinya sebagai korban. Meta mengajak kita bergabung lewat kampanye mereka untuk melindungi anak-anak." kata Diena Haryana, Founder Sejiwa.

Bersamaan dengan kampanye ini, Meta juga mengajak masayarakat untuk memerangi permasalahan ini dengan cara melaporkan konten pelecehan anak melalui hotline Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, SAPA 129 di 021-129 atau melalui Whatsapp di 08111-129-129.

Jika melihat gambar di Facebook tentang seorang anak yang dilecehkan, segera laporkan konten tersebut ke Facebook dan penegak hukum. Untuk informasi selengkapnya, silahkan kunjungi Pusat Keamanan Facebook untuk mempelajari cara melindungi anak-anak dari pelecehan seksual online.

 

*Penulis: Amelia Septika.