Fimela.com, Jakarta Jennifer Bachdim sadar betul konsekuensi menikahi pesepak bola yang mengharuskan ia menjalani gaya hidup nomaden. Sejak menikah dengan Irfan Bachdim, ibu dua anak (Kiyomi-Kenji) yang lahir dan besar di Jerman ini sudah pindah tempat tinggal lebih dari tujuh kali mulai dari Thailand, Jepang, sampai Indonesia.
Ia pun rela melepas karier kantorannya di Jerman demi mendukung sang suami yang sekarang merumput di PSS Sleman, Yogyakarta. Kerja kantoran juga bukan sepenuhnya pilihan Jennifer Bachdim melainkan keinginan orangtua yang berpikir karier tersebut terbaik bagi putrinya.
Pemilik nama asli Jennifer Jasmin Kurniawan ini sebenarnya ingin bekerja di industri kreatif bidang fashion. Ia pun sempat mengambil sekolah fashion namun berhenti di tengah jalan karena dinilai tidak punya masa depan.
BACA JUGA
"Orangtuaku bilang harus punya pekerjaan yang serius untuk mendapatkan uang. Padahal aku sendiri sudah dikenalkan dengan dunia mode sejak kecil, saat jadi bintang iklan diapers dan setelah remaja masih menekuni modeling," ujar Jennifer Bachdim saat ngobrol via video call untuk Fimela Lady Boss April 2020 akhir pekan lalu.
Pada akhirnya kelahiran 6 April 1987 itu harus meninggalkan semuanya, kerja kantoran dan karier modeling. Dan siapa yang menyangka jika 10 tahun kemudian sosoknya menjadi influencer dan content creator dengan 1 juta follower di akun media sosial Instagram serta 170 ribu subscriber situs berbagi video YouTube.
"Aku tidak pernah membayangkan menjadi influencer dan content creator. 10 tahun lalu tidak banyak orang yang bekerja online namun sekarang ini menjadi pekerjaan impian," lanjut Mama Jen, begitu ia menyebut dirinya yang diikuti para follower.
Advertisement
Memulai Karier Sebagai Fashion Blogger
Sebelum dikenal sebagai fitfluencer yang membuat konten active sport, sulung dari tiga bersaudara ini lebih dulu melanjutnya passion-nya di dunia mode menjadi fashion blogger. Ia memantapkan diri menekuni profesi tersebut setelah tahu sulitnya mencari pekerjaan setelah hidup berpindah-pindah.
"What can I do, what can I work if I have to move all the time? Aku berpikir akan menulis tentang fashion dan mulai melakukannya setelah melahirkan Kenji yang sekarang berusia 6 tahun, jadi sudah berlangsung sejak 4 atau 5 tahun lalu," kenangnya.
Pada masa tersebut, Jen gemar membagikan Outfit Of The Day atau OOTD dirinya sampai gaya seluruh keluarga lewat konten 'Fashion Friday'. Sesekali ia menambahkan konten tentang makanan sehat sampai pada akhirnya saat pindah dari Tokyo ke Bali pada peralihan tahun 2016-2017 ia membuat konten workout bersama anak-anak serta suami yang banyak disukai.
Para perempuan mengagumi tubuhnya yang jadi 'body goals' terutama mama muda serta menjadikannya sebagai motivasi. Timing penambahan konten active sport pun sangat tepat di saat gaya hidup sehat sedang diagungkan banyak orang.
Pada akhirnya segala momen 'hidup susah', susah cari pekerjaan ideal, sampai harus tinggal berpindah-pindah menjadi sebuah berkah. Jen menambah karier permanennya menjadi ibu rumah tangga sekaligus influencer dan content creator.
"And I'm really blessed with amazing followers. My community is very positive, very sweet, and I have barely negative comment. I don't fight with any haters, so I'm really blessed with amazing online family," ujar Jen menggambarkan keberuntungannya.
Hidup Nomaden juga Membawanya Temukan Tempat Tinggal Permanen
Setelah Jakarta, Malang, Thailand, Jepang, keluarga Bachdim memulai petualangan barunya di Bali seiring sang suami bermain untuk klub sepak bola Bali United. Siapa sangka, Jennifer juga menemukan makna rumah seutuhnya dan memutuskan membangun tempat tinggal di kawasan Canggu.
Perempuan berdarah Indonesia-Jerman ini juga tak mengelak jika Bali memiliki banyak pengaruh dalam kariernya sebagai influencer terutama dalam menjalani gaya hidup sehat. Selain rutin workout, ia juga memilih jadi vegan karena Bali memiliki vibe yang mendukung untuk menjalani gaya hidup tersebut.
Sayangnya, setelah merasa menemukan rumah untuk selamanya, takdir hidup masih memberi kesempatan bagi keluarganya untuk mengembara. Terhitung saat Februari 2020 saat Jennifer memboyong serta kedua anaknya mengikuti sang suami ke Yogyakarta.
"Tadinya aku selalu mempersiapkan diri untuk tinggal nomaden karena biasanya Irfan dikontrak 1 tahun, tapi di Bali United dia dapat 3 tahun, jadi aku merasa ini saatnya kami menemukan rumah. Kami sama sekali tidak siap pindah dan bagiku dan anak-anak sangat sedih dan sulit, tapi untuk berpisah dengan suami bukan jadi pilihan. It's not easy but we always make it work," ceritanya optimistis.
Aahh, Jen sepertinya memang sosok istri dan ibu ideal yang mencoba meredam semua ego pribadi demi kebahagiaan keluarga. Ia selalu dan terus membagikan pikiran positifnya demi memberi ketenangan dan cinta untuk semua anggota keluarga.
Lantas bagaimana dengan kebahagiaan dirinya sendiri, karier influencer yang dimulainya di Bali? Apakah ia mengalami dilema untuk memilih antara karier atau keluarga?
"Aku menjadi sosok yang lebih baik dan mencintai diri sendiri saat menjadi seorang ibu. Sebab itu aku selalu menyingkirkan semua pikiran negatif untuk menjadi ibu yang baik. Dukunganku pada suami juga equal dengan dukungannya pada karierku mulai dari day 1 started my fashion blog until now," ujarnya.
Advertisement
Meneruskan Passion Lewat Brand Fashion
Kerja keras dan keinginan meneruskan passion pada fashion juga menggiringnya untuk merambah industri retail lewat label busana bernama Bachdim. Lagi-lagi, ia melibatkan seluruh anggota keluarga dalam bisnis tersebut saat ditanya siapa partner dalam usaha barunya.
"No, its just me and my hubby. Oh and our kids," ujarnya sambil tertawa.
Jen tidak main-main, ia mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki untuk membuat clothing line Bachdim lewat tiga kata kunci casual, streetwear, dan basic. Ia terlibat sejak proses awal membuat sketsa, mendesain, sampai produksi akhir dan photoshoot.
"We're very much involved and we have production house in Bali untuk memproduksi semuanya. Koleksi pertama sudah dirilis tahun lalu dan senangnya lagi label kami menyediakan busana untuk ayah, ibu, dan anak," ceritanya bersemangat.
Sekali lagi peluang baru diraihnya di Bali, meski setelah pandemi virus corona berlalu ia mengaku akan kembali ke Jogja dengan gembira. Ya, Jennifer memutuskan kembali ke Bali setelah tinggal sekitar dua pekan di Jogja.
Meski akan memasuki babak kehidupan baru di Jogja, tetap toh baginya masih tetap jadi bagian dari Indonesia, di mana sang suami dan dirinya berkarier. Apalagi keduanya juga sama-sama berdarah Indonesia dan memiliki mimpi untuk tinggal dan menghabiskan hidup bersama di tanah air.
"Kami memiliki akar karena we both half Indonesia dan memiliki kehidupan sangat baik di sini. Jika kami sekeluarga dapat kembali dan tinggal di Bali tentu menjadi sebuah berkah dan itu indah. Kami belum berencana pindah ke Jerman atau Holland, it would be perfect to be in bali because this is our home," jelasnya saat ditanya tentang apa rencana ke depan.
Jennifer mungkin bisa lebih santai menjalani kepindahan sekarang, karena ia sudah merasakan sebuah berkah terselubung atau blessing in disguise dalam kehidupannya. Pengorbanan demi keluarganya utuh meski harus tinggal berpindah akan selalu berakhir indah selama seluruh anggota keluarganya tidak terpisah.
"I'm very grateful to have a family like this. Two beautiful kids, a good husband. Family definitely means love to me," tutupnya.
Fimelahood From Home Bersama Jennifer Bachdim
Fimela ingin mengajak Jennifer Bachdim lebih dekat untuk berbagi denganmu lewat Fimelahood From Home. Yuk, amankan tempatmu di sini
Advertisement
Simak Video Menarik Berikut
#ChangeMaker