Fimela.com, Jakarta Kata childfree menjadi standar dalam pemberitaan media setelah dipopulerkan di internet beberapa tahun terakhir. Namun sebelum kata tersebut populer, faktanya kata 'chilless' lebih dulu eksis.
Namun 'childless' sendiri dipandang sudah tidak relevan dengan zaman. Kolumnis Guardian Lusy Cosslett menuliskan jika 'childless' memposisikan bahwa memiliki anak adalah sebuah kewajiba, dan memiliki makna kuat untuk bisa melukai seseorang.
Sebagai sebuah kata, childless disertai dengan perasaan 'kurang'. Stigma tersebut yang menjadi alasan mengapa kini istilah 'childfree' lebih digaungkan.
Atau, mungkin kedengarannya revolusioner, seperti 'don't want to have children'. Namun menurutnya semua orang berhak untuk tidak membicarakan atau menolak diinterogasi tentang hal tersebut.
Advertisement
Perasaan orang tanpa anak tentang penggunaan 'childfree'.
Setelah bertanya pada orang-orang tanpa anak tentang hal tersebut, ia menemukan fakta jika mereka lebih suka penggunaan kata 'childfree' sebagai peningkatan. Tetapi, mereka yang 'childlessness' karena tidak disengaja, baik faktor ketidaksuburan, kehilangan atau keadaan lainnya memiliki pandangan berbeda.
Banyak yang mengeluhkan kedua istilah tersebut memposisikan memiliki anak sebagai default, padahal seharusnya tidak. Responden lain mengatakan kedua kata tersebut dianggap menstigmasi serta ada makna yang seperti perayaan dan pembebasan.
Responden lainnya mempermasalahkan istilah 'childfree' karena telah menjadi moniker yang dipilih oleh komunitas online dengan arus misognis. Bahkan dalam beberapa utas, ada yang menganggap perempuan hamil 'menjijikan' dan membuat mereka 'feel sick'.
Fakta Lain Childfree dan Childless
Fakta lainnya adalah, sebelum para perempuan menjadi seorang ibu, mereka bukan juga dikategorikan menjadi 'childless' atau 'childfree'. Tetapi berada atau terombang-ambing di antara keduanya.
Bagaimana kalau ada dideskripsikan sebagai 'tidak punya anak', sebagai pilihan yang netral. Sebab pemilihan penggunakan kata dan bahasa penting karena akan membawa pada asumsi dan efek yang besar daripada yang kita sadari.
Pada akhirnya, saat membahas atau mempertanyakan seputar childfree atau childless, hal itu menjadi pertanyaan yang sangat pribadi. Dan biarlah tetap menjadi alasan pribadi, tanpa perlu membicarakannya dan tidak melukai siapa-siapa. Bagaimana menurut kamu?
#WomenForWomen