Fimela.com, Jakarta Dana pendidikan anak menjadi tantangan tersendiri sebagai orang tua dalam mempersiapkannya. Belum lagi biaya pendidikan yang naik terus setiap tahunnya. Perlu rencana yang cukup panjang dan jauh hari dalam mempersiapkannya, salah satunya dengan berinvestasi.
Beberapa waktu lalu, Unit Usaha Syariah dari PT Bank Jago Tbk, Jago Syariah bersama dengan komunitas ibu muda mengadakan kegiatan edukasi keuangan dengan tema Jago Investasi Pendidikan Anak dengan Amanah. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung para orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan anak sedari dini melalui instrumen investasi yang amanah.
Acara yang dihadiri oleh narasumber Rista Zwestika, CFP® (Perencana Keuangan Dasar, Syariah, Bisnis, & UMKM), Vendryana (Momfluencer), dan Nur Fajriah Rachmah (Head of Sharia CVM PT Bank Jago Tbk) ini membuka sesi diskusi dalam membicarakan seputar perencanaan keuangan untuk pendidikan anak dan berbagi pengalamannya dalam mengaturnya.
Rista Zwestika menyebutkan, menurut data BPS menunjukan bahwa rata-rata kenaikan biaya pendidikan per tahun adalah 10-15%. Kemudian, data menyebutkan 67% penyebab anak putus sekolah dikarenakan tidak mampu dalam membiayai sekolah. Hal ini disebutkan dikarenakan mindset orang tua yang menganggap dana pendidikan anak dipikirkan nanti saja saat anak sudah mendekati usia sekolah, tidak kompak dengan pasangan dalam hal memilih sekolah dan mempersiapkan dana pendidikan sekolah anak, kurangnya informasi terhadap biaya pendidikan anak sehingga tidak memperhitungkan inflasi, tidak memiliki persiapan dana, tidak memiliki mitigasi risiko, serta tidak memiliki strategi investasi sampai pemilihan produk investasi yang tidak sesuai.
Advertisement
Pentingnya Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak Sedari Dini
Menurut Rista Zwestika, CFP®, membuka pembicaraan perihal tantangan yang paling sering dihadapi oleh para orang tua muda dalam keuangan keluarga, terutama dalam mempersiapkan dana pendidikan untuk anak.
“Sangat penting tiap orang tua memahami perlunya mempersiapkan dana pendidikan anak sedari dini. Strateginya, pilih instrumen investasi yang likuid, sehingga dapat dicairkan sewaktu diperlukan. Deposito bisa menjadi pilihan untuk memulai tabungan pendidikan anak ataupun dana darurat,” jelas Rista Zwestika.
Bank Jago dengan senang hati selalu mengamati perilaku nasabah dalam pengelolaan keuangan. Dalam proses pengamatan, terlihat bahwa memantau pengeluaran sehari-hari dan mempersiapkan dana pendidikan anak atau dana darurat masih menjadi tantangan utama. Di samping itu, Jago Syariah telah mengadakan survey kepada para penggunanya yang menunjukkan bahwa 57% nasabah menabung untuk merencanakan dana pendidikan anak.
Head of Sharia Business Development & Product Solution Bank Jago, Agung Lesmana mengatakan, bahwa Jago Syariah mempunyai keinginan untuk menghadapi tantangan utama tersebut dengan cara berperan aktif dalam terus mendukung para orang tua muda untuk menyiapkan dana pendidikan anak. “Kami percaya setiap orang tua menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Salah satu kunci untuk mencapainya adalah strategi mengelola keuangan dengan mengoptimalkan instrumen investasi. Di sisi lain kami memahami kebutuhan masyarakat yang ingin berinvestasi dengan prinsip syariah untuk mencapai kesejahteraan,” jelasnya.
Penulis: Daniella Ghina Lovelita