Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua tentu ingin memiliki anak berkembang dengan sehat hingga memiliki berat badan dan tinggi badan yang ideal. Sebab hal tersebut dikaitakn dengan stunting.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Meskipun angka tersebut mengalami penurunan sejak tahun 2019, namun isu stunting masih menjadi tantangan pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada 2024.
Tinggi badan anak stunting usia 1 tahun pada laki-laki 71.0 cm sedangkan perempuan 68.9cm. Usia 2 tahun laki-laki 81cm sedangkan perempuan 79.3cm.
Usia 3 taun laki-laki 88.7cm sedangkan perempuan 87.4cm, lalu usia 4 tahun laki-laki 94.9cm sedangkan perempuan 94.1cm. Dan usia 5 tahun laki-laki 100.7cm dan perempuan 99.9cm.
Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS., selaku guru besar pangan dan gizi di Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan masyarakat awam masih berfikir jika tinggi badan hanya dari faktor genetik atau turunan. Padahal, pola asuh dan pola makan yang diberikan orangtua berperan penting untuk perkembangan anak.
"Misalnya saja anak Indonesia yang tinggal di Belanda lebih tinggi dibandingkan keluarganya yang tinggal di Indonesia. Ini membuktikan bukan hanya genetik yang menjadi indikator tinggi badan anak melainkan pola makan juga sangat berperan," ujar Prof. Dr. Ir. Ali di acara Nestle.
Maka, Prof.dr. Ir Ali menyarankan agar anak diberikan pangan hewani seperti daging, susu, dan telur. Agar tidak terjadi stunting dan perkembangan tinggi badan pun optimal.
"Bisa pemberian makanan tambahan yang kaya akan kalsium dan protein hewani. Kalsium bisa dari susu, sayur bayam dan kangkung. Jadi lingkungan juga berperan penting dalam tumbuh tinggi anak,' paparnya.
Advertisement
Porsi makan
Agar berat badan ideal, Prof.dr. Ir Ali menyarankan untuk memberi dua jenis makan hewani saat makan. Agar dilakukan untuk mensuplai kekurangan protein yang terjadi saat masa-masa pertumbuhan.
"Jadi dua jenis bisa berikan ikan dan susu atau telor dan susu," ungkapnya.
Anak juga bisa diberikan tiga kali makan ditambah dengan snack, diantara dua waktu makan untuk mengenapi 100 persen gizi terpenuhi. Saat memilih snack pilih dengan kandungan karbohidrat dan protein yang seimbang. Jangan banyak garam dan gula.
"Jadi jangan kalori saja dalam memilih snack untuk anak," tutupnya.