Fimela.com, Jakarta Pernahkah Mom mendengar istilah ADHD pada anak? Kira-kira, apa itu ADHD? Mengutip dari laman parents.com, ADHD merupakan kepanjangan dari Attention deficit hyperactivity disorder. Ini merupakan kondisi gangguan perkembangan saraf yang menyerang anak. Anak-anak dengan kondisi ADHD, umumnya kurang fokus, hiperaktif dan implusif.
Anak dengan kondisi ADHD, akan kesulitan bersosialisasi. Ia juga akan mengalami penurunan kemampuan belajar. Sayang, sejauh ini gejala dari ADHD pada anak cukup sulit untuk dikenali. Ini mengingat gejala tersebut berbeda–beda dari satu anak ke anak yang lain. Meski cukup sulit dikenali, ini tidak menutup kemungkinan Mom mengenali ADHD pada anak sejak usianya sedini mungkin.
Ada beberapa gejala ADHD pada anak yang cukup mudah dikenali di rumah. Berikut beberapa gejala tersebut:
Advertisement
Asik dengan Dunianya Sendiri
Gejala umum dari ADHD pada anak adalah anak asik dengan dunianya sendiri. Anak dengan kondisi ini lebih suka bermain dan fokus pada diri sendiri. Ia tidak peduli dengan kehadiran orang lain di sekitarnya. Anak ADHD cenderung tidak sabaran dan tidak suka dengan adanya orang lain.
Sulit Mengendalikan Emosi dan Amarah
Anak-anak dengan risiko ADHD, cukup sulit mengendalikan emosinya. Ia sangat mudah marah dan tersulut emosi. Amarahnya bahkan meledak-ledak di waktu yang terkadang sama sekali tidak tepat.
Rentan Gelisah
Gejala ADHD pada anak juga bisa dilihat dari sikap anak yang rentan gelisah, cemas serta ketakutan. Mereka tidak bisa duduk diam atau bersikap tenang. Saat diminta duduk, ia akan mencoba segera bangun, berlari dan menjauh dari kursinya.
Kurang Fokus
Karena adanya gangguan perkembang saraf, anak ADHD rentan kurang bisa fokus. Mereka juga cenderung kesulitan berkonsentrasi dan memerhatikan apa yang dikatakan orang lain. Ia bahkan kesulitan memahami apa yang diperintahkan orang lain padanya.
Advertisement
Sering Melakukan Kesalahan
Anak dengan risiko ADHD cukup kesulitan dalam mengkuti intruksi dan perintah orang lain. Ini menjadikan mereka sering melakukan kesalahan.
Suka Melamun
Studi menemukan jika tidak semua anak dengan kondisi ADHD berisik dan suka ribut. Beberapa anak justru sangat pendiam dan suka melamun. Anak-anak ini cenderung mengabaikan apa yang sedang terjadi di sekitarnya.
Itulah sekian gejala ADHD pada anak yang cukup mudah untuk dikenali. Selain gejala di atas, gejala lain yang juga sering terjadi adalah anak kesulitan mengatur tugas dan aktivitasnya, pelupa hingga suka menginterupsi. Jika menemukan gejala di atas pada anak, jangan ragu untuk memeriksakan kondisinya dan memastikan apa yang terjadi padanya di dokter atau ahlinya. Semoga informasi ini bermanfaat.